Selamat Pagi Investor Muda!
Hari ini kita akan membahas tentang analisis fundamental, sebenarnya tadinya mau saya satukan dengan analisis tehnikal berhubung analisis funda mental itu materinya tidak terlalu banyak, kenapa ? karena sub bab dari Analisis Fundamental itu berupa rasio-rasio yang rencananya mau saya bahas terpisah dengan materi ini.
Seperti yang saya bahas di post sebelumnya, analisis fundamental adalah analisis yang menggunakan sektor makro ekonomi, yaitu melihat perusahaan dari sisi keuntungan, hutang, sistem politik di Indonesia, Perundang-undangan, Kondisi Ekonomi Global, dan faktor-faktor lain yang mampu mempengaruhi kinerja perusahaan.
Pertanyaannya adalah kenapa kita harus melihat sektor-sektor tersebut ?
Itu karena Analisis Fundamental di tujukan untuk para investor yang memgang sahsamnya lebih dari satu tahun. kalau Sektor-sektor yang dapat mempengaruhi perusahaan itu berdampak bagi perusahaan, perusahaan bisa aja mengalami kerugian dalam waktu kurang dari satu tahun atau bahkan mengalami kebangkrutan saat Investor memegang sahamnya.
Bagaimana cara meng analisis fundamental ?
Banyaknya hal-hal yang harus diperhatikan untuk menganalisis fundamental, dapat di ringkas menjadi dua cara dalam menganalisisnya, yaitu :
Analisis Top-Down :
- Menganalisa secara Big Capture, yaitu melihat dari segi Makro ekonomi
- Menganalisa sektor industri perusahaan
- Menalisa kondisi perusahaan
Analisis top down melihat secara garis besarnya terlebih dahulu, dengan analisis ini kita dapat melihat sektor-sektor mana saja yang sedang naik daun dan memilih perusahaan yang kira-kira dapat meraih profit memanfaatkan Keadaan Ekonomi baik secara global maupun tidak.
Contoh :
Di 2016 ini Minyak mengalami penurunan tajam, belum ada tanda-tanda kenaikan harga minyak dunia, Perusahaan-perusahaan tambang dan minyak banyak yang bankrut, oleh karena itu sebaiknya kita menghindari perusahaan yang bergerak di sektor tersebut.
Analisis Bottom-Up
- Menganalisa dari perusahaan
- Kemudian sektor industri perusahaan
- Menganalisa makro ekonomi
Analisis Bottom Up melihat secara kondisi perusahaan terlebih dahulu, analisis ini biasanya digunakan bagi investor yang telah kenal dengan perusahaan tersebut.
Contoh :
Misalnya saya adalah seorang investor yang ingin menamkan modalnya, Anda sebagai teman saya menawarkan untuk berinvestasi di perusahaan anda, saya yang ingin menginvestasikannya tentu saya harus melihat kondisi perusahaan, sektor industri perusahaan tersebut dan kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi perusahaan.
Apakah ada analisis fundamental ada tools yang dapat membantu ?
Iya, baik analisis fundamental dan tehnikal memiliki tools yang dapat digunakan untuk menganalisis, namun bentuknya berbeda, analisis fundamental lebih menggunakan rasio-rasio keuangan serta laporan keuangan sebagai pedoman utamanya. rasio-rasio yang dipakai seperti ROA, ROE, DER, dan sebagainya digunakan untuk mengukur apakah perusahaan itu memiliki harga yang murah atau tidak.
Nah apakah bisa kita menggabungkan analisis fundamental atau tidak, jawaban saya iya. karena itu sangat membantu untuk meyakinkan saya memastikan apakah perusahaan itu benar-benar murah atau tidak. tehnikal lebih cocok digunakan untuk kapan sebaiknya seorang investor masuk kedalam saham tersebut.
Namun dalam buku Benjamin Graham, ada baiknya tidak menggabungkannya karena penggunaan dua alat sekaligus membuat investor tidak dapat konsisten dengan analisisnya dan membuatnya ragu.
Kesimpulannya, Analis fundamental baik bagi para investor yang ingin memiliki waktu luang tidak perlu melihat chart setiap hari cukup memperhatikan berita dan menghasilkan keuntungan, dalam jangka panjang keuntungan tidak hanya di dapat dari capital gain saham, tapi didapat juga dari pembagian deviden.
Post a Comment