"Jangan Menaruh Semua Telur di Satu Keranjang"
Kata itu mungkin sudah tidak asing lagi bagi para investor maupun trader, kata tersebut mengingatkan kita untuk tidak berinvestasi hanya di satu produk maupun industri. Hal ini kita kenal dengan Diversifikasi atau membagi-bagi dana yang kita miliki kedalam beberapa bentuk investasi sehingga dapat mengurangi tingkat resiko.
Menurut Jason Zweig, dalam komentarnya mengenai buku The Intelligent Investor "Hampir semua orang terkaya di Amerika merintis kekayaan mereka dari investasi yang terkonsentrasi dalam satu industri atau bahkan satu perusahaan tunggal" lalu apa yang terjadi ? Menurut Forbes 400 di tahun 1982 hanya 64 orang terkaya di dunia yang bertahan, sisanya adalah investor yang menaruh semua dananya kedalam satu perusahaan. berdsasarkan hasil penelitian orang-orang terkaya pada Forbes 400 cukup memperoleh 4,5% dari rata-rata return kekayaan mereka di sepanjang tahun. tentu itu merupakan angka yang cukup kecil, bahkan kita dapat memperoleh lebih dengan menyimpan di bank deposito.
Lalu bagaimana sebaiknya kita memelah dana kita dengan baik ?
bagi kita investor muda tentu dana merupakan salah satu hambatan terbesar dalam investasi, kurangnya dana membuat kita sulit berinvestasi di saham "blue chips" atau perusahaan yang memiliki kapita besar.
Namun ada cara lain untuk mengatasi hal tersebut, kita harus mencari saham-saham bagus yang kini sedang dijual dengan harga murah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melihat rasio harga laba atau P/E Ratio, untuk mencari perusahaan yang "Growth Stock" atau saham yang sedang tumbuh dengan harga murah biasanya memiliki P/E Ratio di bawah 20, tentu dengan cara membandingkan rasio ini dengan beberapa perusahaan untuk menentukan mana perusahaan yang sedang murah.
Lalu bagaimana jika kondisi perekonomian suatu negara sedang memburuk ? apakah kita harus berinvestasi di pasar saham luar negeri ? tentu itu merupakan kebijakan masing-masing investor. namun sebaiknya bagi investor mudah sebaiknya menunggu moment yang tepat, bisa jadi dengan kondisi perekonomian yang buruk membuat kita dapat membeli saham dengan harga yang lebih murah.
Post a Comment