PT Samindo Resources Tbk.
Profil
Perusahaan
2000
-
Pendirian PT Myohdotcom di Surabaya
-
Pencatatan perusahaan di Bursa Efek Surabaya
2011
-
Akuisisi oleh Samtan Co. Ltd dan menjadi
pemegang saham utama
-
Right Issue
-
Akuisisi PT Sims Jaya kaltim
2012
-
Perubahan nama menjadi PT Samindo Resources Tbk
dan mulai berfokus pada tambang batubara
-
Akuisisi PT Samindo Utama Kaltim, PT Trasindo
Murni Perkasa dan PT Mintec Abadi
-
Right Issue 2rd
Catatan penting
tentang PT Samindo Resources Tbk
-
Perusahaan pada awalnya tidak menghasilkan
keuntungan yang signifikan. Namun sejak di akuisisi oleh Samtan Co. Ltd dan
mulai memfokuskan arah usaha perusahaan mulai mengalami perutumbuhan
signifikan.
Kinerja Perusahaan
1.
Dari sisi Kesehatan Perusahaan
Dari sisi
keamanan investasi diukur menggunakan Quick
Ratio dan Cash Ratio untuk
mengetahui apakah perusahaan mampu membayar hutang jangka pendek yang kurang
dari satu tahun.
RASIO LIKUIDITAS
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
QUICK RATIO
|
0.47
|
0.37
|
0.68
|
1.40
|
1.92
|
CASH RATIO
|
0.11
|
0.12
|
0.22
|
0.41
|
0.82
|
Dinyatakan dalam (%)
Berdasarkan data
diatas pada awalnya perusahaan sangat tidak mampu membayar hutangnya. Hal ini
terbukti dari tahun 2011 hingga tahun 2013 perusahaan mengalami masalah yang
cukup serius sejak jumlah aset lancar kurang mampu membayar hutangnya. Namun perubahan
manajemen perusahaan sejak tahun 2012 membuat perusahaan semakin baik hal ini
terlihat dari tahun 2014 dan 2015 perusahaan mempunya cukup aset untuk membayar hutang jangka
pendeknya. Dilihat dari Quick Ratio > 1.92 walaupun cash rasio perusahaan
masih dibawah 1 namun perusahaan memiliki aset lain piutang yang cukup untuk
dijaminkan untuk membayar hutang.
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
ARUS KAS BEBAS (FREE
CASH FLOW)
|
(32,269)
|
(280,328)
|
(194,062)
|
218,076
|
506,313
|
Dinyatakan dalam Rp
Arus kas
perusahaan juga mulai membaik sejak tahun 2012, arus kas yang terjadi di tahun
2012 karena perusahaan mengakuisisi beberapa perusahaan yang memberikan bukti
nyata dan mulai memperoleh keuntungan.
Dari
sisi keamanan jangka panjang dilihat dari Debt
Equity Ratio (DER) dan Long Term Debt
Equity (LTDE).
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
DER
|
1.36
|
3.77
|
1.32
|
1.02
|
0.73
|
LTDE
|
0.03
|
1.35
|
0.65
|
0.48
|
0.33
|
Dinyatakan dalam (%)
Rasio
hutang terhadap ekuitas perusahaan mulai membaik sejak tahun 2012. Perusahaan
melakukan kebijakan yang cukup baik untuk menambah setoran modal dengan
melakukan right issue. Rasio hutang mulai berkurang bahkan jumlah hutang
perusahaan berkurang cukup signifikan hingga tahun 2015. Rasio hutang jangka
panjang terhadap ekuitas perusahaan juga mulai berkurang.
2.
Pengelolaan Aset
Pada bagian ini
lebih membahas tentang bagaimana perusahaan mengelola asset-aset jangka
pendeknya seperti piutang dan persediaan. Rasio yang digunakan yaitu Receivable Turnover Ratio (RTR) dan Days of Sale Outstanding (DSO) kedua
rasio ini digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan melakukan kebijakan
piutanngya dan lama rata-rata yang diberikan perusahaan kepada konsumennya.
RASIO PENGELOLAAN ASET
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
RTR
|
14.53
|
14.33
|
12.05
|
12.84
|
12.96
|
DSO
|
25.12
|
25.48
|
30.30
|
28.42
|
28.17
|
Dinyatakan dalam (%) dan hari
Perusahaan juga
memiliki manajemen aset yang baik. Terutama pada rasio Receivable turn over
yang dapat dibikang cukup tinggi artinya perusahaan sedikit sekali menggunakan
penjualan menggunakan piutang. Perputaran piutang perusahaan juga termasuk
singkat dilihat dari DSO perusahaan sekitar 28 hingga 30 hari artinya
perusahaan sangat minim atas resiko piutang tak tertagih.
3.
Kemampuan Perusahaan Memperoleh Laba
Untuk mengukur
kemampuan perusahaan memperoleh laba menggunakan dua indicator yaitu Return on Equity (ROE) dan Pertumbuhan laba bersih (NI Growth)
Earning Power
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
ROE
|
-3.56%
|
13.34%
|
22.22%
|
28.00%
|
26.49%
|
Dinyatakan dalam (%)
Kemampuan
perusahaan dalam mencetak laba sangat lah baik bahkan pada tahun 2014 dan 2015
perusahaan mampu memperoleh laba ditengah kondisi ekonomi yang buruk. Hal ini
dilihat ROE perusahaan yang selalu diatas 20% sejak tahun 2012. Proses akuisisi
perusahaan pada tahun 2012 berdampak sangat baik pada kinerja perusahaan.
4.
Murah atau mahal ?
Mengukur mahal
atau murahnya perusahaan menggunakan indicator Book Value (BV) dan Price to
book value (PBV).
Valuasi Perusahaan
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
BV
|
Rp 81
|
Rp 123
|
Rp 355
|
Rp 452
|
Rp 587
|
PBV
|
17.11
|
6.84
|
1.38
|
0.95
|
0.90
|
Dinyatakan
dalam (RP) >> BV
Jika melihat dari
book value perusahaan, BV perusahaan pada tahun 2015 cukup murah namun tidak
dapat dibilang cukup murah. Sehingga tidak heran jika perusahaan saat ini telah
bergerak secara signifikan.
5.
Kesimpulan
MYOH adalah
perusahaan yang cukup unik. Dapat dikatakan memiliki manajemen yang baik karena
perusahaan mampu membuktikan perubahan yang signifikan sejak tahun 2012. Pertumbuhan
laba perusahaan yang signifkan serta konsitensi memperoleh laba ditengah
kondisi ekonomi yang buruk menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Yang unik pada
tahun 2013 perusahaan membayar pinalti pajak yang artinya perusahaan mengalami
penundaan pembayaran pajak yang mengakibatkan perusahaan harus membayar pajak
lebih banyak pada tahun 2013.
Post a Comment