Top Menu

Search This Blog

Valuasi PT Resources Alam Indonesia Tbk. 2016


PT Resources Alam Indonesia Tbk. 





Jejak Perusahaan
1981 – Perusahaan didirkan dibidang produksi adhesive kayu, Perseroan didirikan dengan nama PT Kurnia Kapuas Glue Industries
1991 – Perseroan melakukan penawaran umum perdana (IPO)
2003 – Perubahan nama menjadi PT Resources Alam Indonesia Tbk. Menandai langkah awal perseroan di Industri pertambangan batubara.
2006 – Perseroan mengoperasikan 3 (tiga) wilayah tambang, yaitu : Gunung Pinang, Simpang Pasir dan Bayur.
2008 – Klasifikasi industry perseroan di Bursa Efek Indonesia mengalami perubahan dari kimia menjadi pertambangan batubara
2010 – Perseroan membukukan total produksi batubara hingga mencapai 2.2 juta MT untuk wilayah blok Gunung pinang, Simpang Pasir, Purwajaya, Tanjung Barokah dan Tegal Anyar.
2011 – Perseroan mencatat pertumbuhan total produksi batubara sebesar 91% hingga mencapai 4.2 jut MT

Kinerja Perusahaan
1.       Dari sisi Kesehatan Perusahaan
Dari sisi keamanan investasi diukur menggunakan Quick Ratio dan Cash Ratio untuk mengetahui apakah perusahaan mampu membayar hutang jangka pendek yang kurang dari satu tahun.
RASIO LIKUIDITAS
2011
2012
2013
2014
2015
QUICK RATIO
2.15
1.09
0.70
0.41
0.91
CASH RATIO
1.64
0.34
0.33
0.15
0.41
Dinyatakan dalam (%)
Berdasarkan data diatas perusahaan memiliki quick ratio yang rendah. Namun bukan berarti perusahaan tidak mampu membayar rendahnya quick ratio perusahaan karnea perusahaan membayar pajak di muka cukup besar sehingga quick ratio seolah-olah rendah namun jika melihat dari arus kas operasi terlihat bahwa ada pengembalian lebih bayar pajak.

2011
2012
2013
2014
2015
ARUS KAS BEBAS (FREE CASH FLOW)
464,855
(145,770)
208,250
61,890
113,089
Dinyatakan dalam (Rp)
Perusahaan memiliki arus kas yang positif, kecuali di tahun 2012 yang negatif. Arus kas positif perusahaan di dapat karena pengembalian lebih pajak perusahaan dikurangi oleh perolehan aset tetap.
                Dari sisi keamanan jangka panjang dilihat dari Debt Equity Ratio (DER) dan Long Term Debt Equity (LTDE).

2011
2012
2013
2014
2015
DER
0.49
0.41
0.44
0.44
0.28
LTDE
0.09
0.07
0.05
0.10
0.05
Dinyatakan dalam (%)
                Perusahaan memiliki rasio hutang yang sehat baik total utang maupun hanya total jangka panjangnya. Bahkan total utangnya menurun pada tahun 2015 serta utang panjangnya yang hanya 0.05 perusahaan memiliki resiko yang rendah atas hutang-hutangnya.
2.       Pengelolaan Aset
Pada bagian ini lebih membahas tentang bagaimana perusahaan mengelola asset-aset jangka pendeknya seperti piutang dan persediaan. Rasio yang digunakan yaitu Receivable Turnover Ratio (RTR) dan Days of Sale Outstanding (DSO) kedua rasio ini digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan melakukan kebijakan piutanngya dan lama rata-rata yang diberikan perusahaan kepada konsumennya.
RASIO PENGELOLAAN ASET
2011
2012
2013
2014
2015
RTR
11.14
12.96
15.48
15.56
14.48
DSO
32.76
28.16
23.58
23.46
25.20
Dinyatakan dalam (%) dan hari
Perusahaan memiliki ratio RTR yang cukup tinggi artinya perusahaan sedikit melakukan penjualan menggunakan piutang atau perusahaan memiliki konsumen yang kredibel karena tidak terlalu mengandalkan piutang untuk melakukan penjualan. Tingkat perputaran piutang perusahaan juga cukup rendah yaitu sekitar 25 hingga 30 hari. Bahkan saat tahun 2014 dan 2015 saat kondisi batubara kurang baik perusahaan dengan baik melakukan perketatan piutang sehingga minimnya resiko piutang tak tertagih.
3.       Kemampuan Perusahaan Memperoleh Laba
Untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba menggunakan dua indicator yaitu Return on Equity (ROE) dan Pertumbuhan laba bersih (NI Growth)

2011
2012
2013
2014
2015
ROE
68.93%
31.51%
23.29%
10.96%
6.58%
GROWTH LABA BERSIH
-
-50.35%
-6.83%
-52.45%
-30.00%
Dinyatakan dalam (%)
Perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam memperoleh laba hal ini terbukti dali ROE perusahaan yang selalu diatas 10% selama 4 tahun. Bahkan disaat kondisi batubara kurang baik di tahun 2014 dan 2015 perusahaan tetap mampu memperoleh laba dengan baik.
4.       Murah atau mahal ?
Mengukur mahal atau murahnya perusahaan menggunakan indicator Book Value (BV) dan Price to book value (PBV).


2011
2012
2013
2014
2015
BV
653
709
894
904
1,054
PBV
0.00
3.49
2.29
1.11
0.40
Dinyatakan dalam (RP) >> BV
Jika melihat data pada akhir tahun 2015 perusahaan dapat dikatakan murah. Namun jika melihat data pada akhir 2016 perusahaan sudah dihargai cukup mahal oleh pasar.
5.       Kesimpulan
Perusahaan memiliki kemampuan laba yang sangat baik, baik di saat krisis perusahaan mampu memperoleh laba. Jumlah hutang perusahan juga cukup rendah karena jumlahnya menurun cukup signifikan di tahun 2015. Bahkan rasio hutang jangka panjang perusahaan hanya 0.05 terhadap total modalnya. Namun sayangnya saat ini perusahaan dihargai cukup mahal. Namun belum terlalu mahal jika dibandingkan dengna perusahaan tambang lain di akhir tahun 2016.


Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates