Top Menu

Search This Blog

Valuasi PT Delta Dunia Makmur Tbk 2016

PT Delta Dunia Makmur Tbk

Kinerja Perusahaan
1.       Dari sisi Kesehatan Perusahaan
Dari sisi keamanan investasi diukur menggunakan Quick Ratio dan Cash Ratio untuk mengetahui apakah perusahaan mampu membayar hutang jangka pendek yang kurang dari satu tahun.
RASIO LIKUIDITAS
2011
2012
2013
2014
2015
QUICK RATIO
2.16
1.49
1.21
1.76
2.21
CASH RATIO
0.00
0.28
0.72
0.59
0.69
Dinyatakan dalam (%)
Jika melihat data dari tahun 2011 hingga tahun 2015 perusahaan cukup mampu membayar hutang jangka pendeknya. Hal ini dilihat dari Quick Ratio perusahaan yang lebih dari 1 bahkan di tahun 2015 lebih dari 2 dari total jangka pendeknya. Namun tingginya quick ratio perusahaan akibat tingginya piutang perusahaan. Sedangkan jika melihat dari sisi rasio kas perusahaan kurang mampu dalam membayar hutang jangka pendeknya.

2011
2012
2013
2014
2015
ARUS KAS BEBAS (FREE CASH FLOW)
(265,497)
787,158
2,719,500
457,986
998,208
Dinyatakan dalam jutaan rupiah
Melihat data diatas, saya cukup terkejut karena perusahaan memiliki arus kas yang positif namun arus kas positif dicapai karena belanja modal yang sedikit. Artinya selama 5 tahun terakhir perusahaan tidak melakukan ekspansi yang signifikan.
                Dari sisi keamanan jangka panjang dilihat dari Debt Equity Ratio (DER) dan Long Term Debt Equity (LTDE).

2011
2012
2013
2014
2015
DER
10.33
12.01
14.90
9.79
8.78
LTDE
8.21
9.71
10.49
8.27
7.58
Dinyatakan dalam (%)
                Jika melihat dari data diatas perusahaan memiliki resiko hutang  yang sangat tinggi. Bahkan saya sampai mewarnai dengan merah yang hitam pekat menandakan perusahaan ini memiliki risiko yang tinggi untuk investasi jangka panjang. Hal ini terjadi karena rasio hutang yang tinggi disebakan utang jangka panjang perusahaan yang sangat tinggi.
2.       Pengelolaan Aset
Pada bagian ini lebih membahas tentang bagaimana perusahaan mengelola asset-aset jangka pendeknya seperti piutang dan persediaan. Rasio yang digunakan yaitu Receivable Turnover Ratio (RTR) dan Days of Sale Outstanding (DSO) kedua rasio ini digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan melakukan kebijakan piutanngya dan lama rata-rata yang diberikan perusahaan kepada konsumennya.

2011
2012
2013
2014
2015
RTR
751.18
7.05
3.61
4.19
4.01
DSO
0.49
51.74
100.98
87.19
91.09
Dinyatakan dalam (%) dan hari
Perusahaan memiliki ratio RTR yang cukup rendah artinya perusahaan melakukan transaksi penjualan lebih banyak menggunakan piutang. Namun proses pengelolaan piutang perusahaan tidak terlalu longgar, namun tidak terlalu ketat juga. Hal ini dilihat dari DSO perusahaan yang berkira 2 hingga 3 bulan.
3.       Kemampuan Perusahaan Memperoleh Laba
Untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba menggunakan dua indicator yaitu Return on Equity (ROE) dan Pertumbuhan laba bersih (NI Growth)


2011
2012
2013
2014
2015
GROWTH LABA BERSIH
-
-4.96%
-143.71%
155.75%
-156.00%
ROE
-16.06%
-16.85%
-42.65%
19.05%
-9.41%
Dinyatakan dalam (%)
Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba sangat dipertanyakan. Bahkan pada saat harga batubara booming pada tahun 2011 hingga tahun 2012 perusahaan malah rugi begitu besar. Sedangkan pada tahun 2014 perusahaan malah mengalami keuntungan bahkan ROE mencapai hingga 19% pada tahun 2014. Namun ya jika dibandingkan dengan 4 tahun yang mengalami kerugian saya rasa angka tersebut bukanlah suatu prestasi
4.       Murah atau mahal ?
Mengukur mahal atau murahnya perusahaan menggunakan indicator Book Value (BV) dan Price to book value (PBV).

2011
2012
2013
2014
2015
BV
Rp    115
Rp   104
Rp  100
Rp  125
Rp  142
PBV
0.00
1.47
0.92
1.54
0.38
Dinyatakan dalam (RP) >> BV
Jika melihat bv pada akhir tahun 2015 perusahaan dapat dikatakan sangat murah jika dibandingkan dengan nilai perusahaan. Tapi menurut saya murahnya terjadi karena kinerja perusahaan yang kurang baik serta ditambah sector ekonomi pertambangan yang sedang memburuk. Apalagi di akhir tahun 2016 perusahaan telah dihargai sangat mahal.
5.       Kesimpulan
DOID adalah perusahaan tambang batubara, walaupun demikian sebagai perusahaan dibidang batubara DOID tidak menampakkan performa keuangan yang cukup baik di tahun 2011 hingga tahun 2013. Bahkan perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar. Hutang yang sangat tinggi membuat perusahaan ini semakin berisiko untuk diinvestasika jangka panjang.


Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates