PT. MEDCO ENERGI INTERNATIONAL TBK.
1. Safety
First
Dari sisi
keamanan investasi diukur menggunakan Quick
Ratio dan Cash Ratio untuk
mengetahui apakah perusahaan mampu membayar hutang jangka pendek yang kurang
dari satu tahun.
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
|
Quick Ratio (%)
|
1.53
|
2.53
|
1.88
|
1.49
|
1.88
|
Cash Ratio (%)
|
1.17
|
1.93
|
1.26
|
1.02
|
1.31
|
Free Cash Flow
(Jutaan Rupiah)
|
1.018.723
|
1.518.107
|
3.132.704
|
1.969.480
|
1.500.772
|
Berdasasarkan
table diatas kita dapat menyimpulkan perusahaan mampu melunasi hutang jangka
pendeknya. Namun nilai tinggi yang dihasilkan oleh kedua rasio tersebut karena
perusahaan memiliki investasi jangka pendek yang sangat besar bukan berupa kas.
Hal ini bisa dikatakan baik namun juga bisa dikatan buruk. Hal baik berarti
perusahaan mengoptimalkan penggunaan kas perusahaan, sisi lainnya uang yang
besar pada investasi jangka pendek berarti perusahaan meningkatkan resiko
jangka pendek.
Dari sisi
keamanan jangka panjang dilihat dari Debt
Equity Ratio (DER) dan Long Term Debt
Equity (LTDE).
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
|
DER
|
2.02
|
2.15
|
1.82
|
2.01
|
3.15
|
LTDE
|
1.08
|
1.64
|
1.37
|
1.48
|
2.40
|
Dinyatakan
dalam (%)
Perusahaan
memiliki kesehatan jangka panjang yang patut dipertanyakan. Nilai Debt to
Equity Ratio pada tahun 2015 sangat tinggi bahkan mencapai 3x modalnya. Sedangkan
pada tahun-tahun sebelumnya perusahaan selalu berada di atas 2x modalnya. Untuk
utang jangka panjang terhadap modal perusahaan sejak 2011 hingga 2014 selalu
berada diatas modal LTDE > 1. Sedangkan di tahun 2015 hutang jangka panjang
meningkat sangat pesat bahkan hingga 2x dari modal.
2.
Pengelolaan Aset
Pada bagian ini
lebih membahas tentang bagaimana perusahaan mengelola asset-aset jangka
pendeknya seperti piutang dan persediaan. Rasio yang digunakan yaitu Receivable Turnover Ratio (RTR) dan Days of Sale Outstanding (DSO) kedua
rasio ini digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan melakukan kebijakan
piutanngya dan lama rata-rata yang diberikan perusahaan kepada konsumennya.
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
|
RTR
|
3.98
|
3.37
|
4.18
|
3.56
|
3.34
|
DSO
|
91.81
|
108.32
|
87.42
|
102.45
|
109.26
|
Dinyatakan dalam (%) dan hari
Perusahaan
sejak 5 tahun terakhir terhitung dari tahun 2011 lebih banyak penjualan dengan
menggunakan piutang, ditambah penarikan piutang perusahaan tergolong sedikit
lama yaitu sekitar 3 bulan lebih, tingginya piutang serta lamanya penarikan
piutang perusahaan membuat resiko piutang tak tertagih semakin tinggi.
3. Kemampuan
Perusahaan Memperoleh Laba
Untuk mengukur
kemampuan perusahaan memperoleh laba menggunakan dua indicator yaitu Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM).
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
|
ROE
|
10.43
|
4.85
|
4.45
|
1.00
|
-26.54
|
NPM
|
7.80
|
4.52
|
4.49
|
1.18
|
-29.62
|
Dinyatakan
dalam (%)
Kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba sedikit dipertanyakan, perusahaan adalah
perusahaan yang bergelut di sector energy minyak merupakan salah satu produk
utama perusahaan. Melihat pesaing-pesaing perusahaan pada sector yang sama
melihat dari ROE perusahaan yang minimal pada tahun 2011 dan 2012 membuat saya
ragu terhadap perusahaan dalam mencetak laba.
4. Murah
atau mahal ?
Mengukur mahal
atau murahnya perusahaan menggunakan indicator Book Value (BV) dan Price to
book value (PBV).
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
|
BV
|
2.328
|
2.459
|
3.296
|
3.295
|
2.919
|
PBV
|
1.04
|
0.66
|
0.64
|
1.15
|
0.27
|
Dinyatakan
dalam (RP) >> BV
Walaupun BV
perusahaan lebih tinggi daripada harga sahamnya, serta pbv perusahaan yang
hanya 0.27 pada tahun 2015. Saya rasa ini tidak dapat dikatakan murah, apalagi
melihat performa serta hutang perusahaan yang sedikit dipertanyakan.
5. Kesimpulan
PT. MEDCO ENERGI
INTERNATIONAL adalah perusahaan di sector pertambangan, namun begitu kinerja
perusahaan sepertinya agak tertinggal dengan perusahaan lain, hutangnya jangka
pendek dan hutang jangka panjang yang sangat tinggi membuat perusahaan ini
memiliki resiko untuk diinvestasikan. Walaupun perusahaan ini murah namun
performa perusahaan dalam mencetak laba cukup dipertanyakan.
Post a Comment