Top Menu

Search This Blog

Valuasi PT. Harum Energy Tbk. 2016


PT. Harum Energy Tbk.

      1.       Safety First
Dari sisi keamanan investasi diukur menggunakan Quick Ratio dan Cash Ratio untuk mengetahui apakah perusahaan mampu membayar hutang jangka pendek yang kurang dari satu tahun.


2011
2012
2013
2014
2015
Quick Ratio
2.09
2.16
2.84
2.99

Cash Ratio
1.55
1.51
2.20
2.56

Dinyatakan dalam (%)

PT. Harum Energy Tbk. Merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar d Indonesia. Sejak tahun 2013 perusahaan mulai mengalami kemunduruan akibat ditekan oleh keadan ekonomi global serta menurunnya harga batubara yang menjadi bisnis utama dari perusahaan. Keunggulan perusahaan adalah keuangan yang sehat. Hal ini sangat tergambar pada Quick Ratio dan Cash Ratio perusahaan yang sangat tinggi. Perusahaan tidak memiliki masalah terhadap utang jangka pendek karena memiliki cash yang sangat banyak.
Dari sisi keamanan jangka panjang dilihat dari Debt Equity Ratio (DER) dan Long Term Debt Equity (LTDE).


2011
2012
2013
2014
2015
DER
0.31
0.26
0.22
0.23
0.11
LTDE
0.00
0.01
0.01
0.01
0.01
Dinyatakan dalam (%)

Perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik bahkan melihat dari utang jangka panjangnya perusahaan ini hampir tidak memiliki utang sama sekali di ukur dengan rasio LTDE yang hanya 0.01 bahkan tahun 2015 perusahaan tidak melakukan pinjaman atau hutang untuk jangka panjang.

       2.       Pengelolaan Aset

Pada bagian ini lebih membahas tentang bagaimana perusahaan mengelola asset-aset jangka pendeknya seperti piutang dan persediaan. Rasio yang digunakan yaitu Receivable Turnover Ratio (RTR) dan Days of Sale Outstanding (DSO) kedua rasio ini digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan melakukan kebijakan piutanngya dan lama rata-rata yang diberikan perusahaan kepada konsumennya.

2011
2012
2013
2014
2015
RTR
24.11
16.56
15.78
11.30

DSO
15.14
22.04
23.13
32.31

Dinyatakan dalam (%)
Pada table diatas kita dapat melihat bahwa perusahaan memiliki transaksi piutang yang kecil hal ini diukur dengan menggunakan RTR yang cukup tinggi pada tahun 2011 dan kemudian menurun hal ini diperkirakan karena terjadinya penurunan harga batubara sehingga perusahaan melonggarkan piutangnya. Periode penarikan piutang perusahaan juga cukup ketat yaitu sekitar 1 bulan. Dilihat dari rasio DSO pada tahun 2014 yang mencapa 32 hari.

      3.       Kemampuan Perusahaan Memperoleh Laba

Untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba menggunakan dua indicator yaitu Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM).

2011
2012
2013
2014
2015
ROE
50.01
32.72
12.55
0.72
-5.53
NPM
24.38
15.50
5.92
0.55
-7.62
Dinyatakan dalam (%)

Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba pada saat harga batubara naik sangat baik bahkan return on equity pada tahun 2011 sangat tinggi mencapai 50% terhadap modalnya. Sedangkan pendapatan laba bersih terhadap penjualannya mencapai 24.38%. Sehingga tidak heran jika perusahaan masuk sebagai kategori perusahaan dengan return on investment terbaik menurut majalah forbes. Penurunan pendapatan pada tahun 2014 dan 2015 yang cukup signifikan diakbiatkan oleh penurunan harga batubara dan penutupan perusahaan joint venture dengan PT. Petrosea Tbk. Yaitu PT. Santan Batubara (SB) pada Maret 2014.

     4.       Murah atau mahal ?

Mengukur mahal atau murahnya perusahaan menggunakan indicator Book Value (BV) dan Price to book value (PBV).


2011
2012
2013
2014
2015
BV
1.317
1.543
1.792
1.659
1.864
PBV
5.20
3.89
1.53
1.00
0.36
Dinyatakan dalam (RP) >> BV

Perusahaan memiliki nilai valuasi yang cukup murah pada akhir tahun 2015. Nilai perusahaannya berada di harga Rp 1.864 per lembar saham. Tapi jika ditambahkan dengan persediaan kas yang besar sehingga perusahaan memiliki kinerja keuangan yang sehat. Serta perusahaan memiliki anak perusahaan di Australia yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Terhitung pada tanggal 28 Desember 2016  PBV perusahaan sebesar 1.13x walaupun sudah diatas nilai intrinsiknya membaiknya harga batubara akan berdampak baik pada kinerja perusahaan di tahun berikutnya.

      5.       Kesimpulan


PT. Harum Energy Tbk. Merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia. Memiliki kinerja keuangan yang sehat serta utang yang kecil membuat perusahaan memiliki resiko yang kecil. Namun jika dilihat pada laporan keuangan tahun 2014 perusahaan tidak melakukan asuransi pada asetnya. Mungkin akan memberi sedikit resiko pada perusahaan jika terjadi kerusakan terhadap aset-asetnya. Membaiknya harga batubara juga belum dapat diperkirakan akan berlangsung sampai kapan. Belum diaktifkannya kembali PT. Santan Batubara (SB) mungkin akan berdampak terhadap kinerja perusahaan. Dari sisi operasional perusahaan memiliki kebijakan piutang yang cukup ketat. Hal ini memiliki dampak positif dan negatif hal ini berarti perusahaan memiliki konsumen yang kredible yang mampu membayar tanpa melakukan utang yang terlalu besar disisi lain perusahaan harus bersaing dengan perusahaan sejenis yang memberi kelonggaran utang terhadap konsumennya. Sedangkan berdasarkan valuasi perusahaan bisa dibilang murah melihat membaiknya harga batubara saat ini akan berdampak pada kinerja perusahaan. 

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates