PT BEKASI FAJAR INDUSTRIAL ESTATE TBK
Jejak langkah perusahaan :
·
1989 – Perseroan
didirikan pada tanggal 24 Agustus 1989
· 1990 – Perseroan
dengan Maruben Corporation (Jepang) membentuk perusahaan industrial Development
(“MMID”), mengembangkan dan merintis kawasan industri di daerah Cikarang Barat
(dahulu Cibitung), kabupaten Bekasi, yang dikenal dengan Kota Industri MM2100
·
2012 – Perseroan
mencatatkan di BEI
· 2014 – Pendirian
PT Daiwan Manunggal Logistik Properti (DMLP) merupakan kerja sama patungan
antara perseroan dengan Daiwa House Industry Co.LTd. DMLP lebih berfokus pada
pembangunan logistic berikut sarana dan prasaran pendukungnya.
· 2015 – Pendirian
PT Best Sinar Nusantara (BSN). Yang berfokus pada pembangunan hotel yang
terlteak di kawasan industry perseroan.
Kinerja Perusahaan
1.
Dari sisi Kesehatan Perusahaan
Dari sisi
keamanan investasi diukur menggunakan Quick
Ratio dan Cash Ratio untuk
mengetahui apakah perusahaan mampu membayar hutang jangka pendek yang kurang
dari satu tahun.
RASIO LIKUIDITAS
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
QUICK RATIO
|
-
|
1.74
|
1.32
|
0.64
|
1.26
|
CASH RATIO
|
-
|
1.71
|
1.15
|
0.58
|
0.98
|
Dinyatakan dalam (%)
Melihat dari
sisi quick rasio dan rasio kas perusahaan pada tahun 2015 perusahaan cukup
mampu dalam membayar hutangnya hal ini dilihat dari quick rasio perusahaan yang
diatas 1 serta cash rasio perusahaan yang mendekati satu.
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
ARUS KAS BEBAS (FREE
CASH FLOW)
|
546,087
|
134,294
|
(221,398)
|
483,082
|
31,843
|
Dinyatakan dalam Rp
Dari sisi arus
kas bebas perusahaan, perusahaan memiliki arus kas yang positif dan hanya
sekali mengalami negatif pada tahun 2013. Hal ini terjadi karena perusahaan
melakukan pembayaran uang muka untuk pembelian tanah.
Dari
sisi keamanan jangka panjang dilihat dari Debt
Equity Ratio (DER) dan Long Term Debt
Equity (LTDE).
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
DER
|
0.84
|
0.29
|
0.36
|
0.28
|
0.52
|
LTDE
|
0.00
|
0.10
|
0.17
|
0.09
|
0.40
|
Dinyatakan dalam (%)
Yang
menarik dari perusahaan ini adalah rasio hutang terhadap ekuitasnya sangat lah
rendah bahkan di tahun 2014 utang jangka panjang perusahaan (LTDE) hanya 0.09
dari total ekuitasnya. Namun pada tahun 2015 perusahaan kembali mengajukan
utang yang digunakan untuk pelunasan utang serta penggantian biaya dalam
mengembangkan infrastruktur di kawasan, dan membiaya biaya untuk pengembangan
bisnis.
2.
Pengelolaan Aset
Pada bagian ini
akan di update karena saya sedang mempelajari bagaimana sector property
melakukan pengelolaan aset-asetnya.
3.
Kemampuan Perusahaan Memperoleh Laba
Untuk mengukur
kemampuan perusahaan memperoleh laba menggunakan dua indicator yaitu Return on Equity (ROE) dan Pertumbuhan laba bersih (NI Growth)
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
ROE
|
13.36
|
26.57
|
30.07
|
13.73
|
6.97
|
GROWTH LABA BERSIH
|
-
|
293.36
|
58.35
|
-47.46
|
-45.85
|
Dinyatakan dalam (%)
Kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba cukup baik selalu diatas 10% selama periode
2011 hingga 2014. Namun sejak tahun 2014 perusahaan mulai mengalami penurunan
pendaptan serta penurunan laba bersih perusahaan. Hal ini terjadi karena terjadi
penurunan pada penjualan tanah pada tahun 2015. Yang menarik dari perusahaan
ini adalah letaknya dikawasan industry sehingga tidak heran konsumennya melakukan
pembelian diatas 10% dari pendapatan bersih rata-rata perusahaan besar seperti
PT Ultra Jaya Milk yang melakukan pembelian pada tahun 2014.
4.
Murah atau mahal ?
Mengukur mahal atau
murahnya perusahaan menggunakan indicator Book
Value (BV) dan Price to book value
(PBV).
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
BV
|
93
|
183
|
257
|
295
|
315
|
PBV
|
3.71
|
1.73
|
2.47
|
0.93
|
BV dinyatakan dalam Rp
Nilai intrinsic
perusahaan berada di harga Rp 315 per lembar sahamnya sedangkan sedangkan saat
ini perusahaan dihargai oleh pasar sekitar Rp 326 per lembar sahamnya (21
Januari 2017). Hal ini berarti perusahaan sedang dihargai tidak terlalu mahal
namun tidak terlalu murah.
5.
Kesimpulan
BEST memiliki
kemampuan memperoleh laba yang cukup baik ROE perusahaan selalu diatas 10%
sejak tahun 2011 hingga tahun 2014. Namun sejak tahun 2014 pula perusahaan
mulai mengalami penurunan penjualan serta penurunan pendapatan. Hal ini akan
berdampak pada penurunan harga saham perusahaan. Hal yang unik dari perusahaan
ini adalah berlokasi di area industry sehingga konsumennya adalah
perusahaan-perusahaan besar serta para karyawan yang tinggal di daera tersebut.
Hal itu merupakan nilai tambah karena pangsa pasarnya jelas dan terarah.
Penurunan penjualan pada tahun 2015 terjadi karena penurunan penjualan tanah. Perusahaan
memiliki rasio hutang yang dibilang cukup baik karena dibawah 1 dilihat dari
rasio utang terhadap modal perusahaan. Perusahaan merupakan perusahaan
berkembang yang berkembang cukup baik dilihat dari pertumbuhan modal serta
nilai perusahaan yang selalu bertumbuh hingga tahun 2015. Namun penunurunan
laba bersih akan membuat perusahaan ini mengalami penurunan harga saham.
Post a Comment