Ini adalah tulisan pertama saya dalam mereview buku jadi jangan sungkan jika ingin mengoreksi tulisan saya. Sebenarnya sudah dari dulu ingin melakukan hal ini cuman, ada beberapa alasan yang akhirnya tertunda. Biasanya saya melakukan catatan ini kedalam buku catatan kecil saya. Namun sepertinya akan lebih hemat kertas jika melakukannya di blog pribadi ini :D
Sepanjang tahun 2017 ini, saya membaca beberapa buku yang menurut saya luar biasa. Seperti, The Warren Buffet Essay, The Warren Buffet Way, The Essential Buffet, Common Stock and Uncommon Profits dan Buku One Up On Wall Street. Namun pada tulisan pertama ini saya akan lebih membahas tentang buku yang tidak pernah bosan saya baca ulang adalah The Warren Buffet Way dan The Essential Buffet karya Robert G Hagstorm. Kesan pertama setelah membaca buku ini adalah materi buku yang disampaikan benar-benar jauh dibandingkan harganya. Kalian bisa membeli The Essential Buffet hanya dengan kurang dari Rp 100.000 dan The Warren Buffet Way sekitar Rp 150.000 hingga Rp 200.000 (waktu itu dapet diskon).
Karena materi kedua buku ini agak mirip jadi saya satukan saja kedalam tulisan ini. Alasan saya membuat tulisan kedua buku ini sebagai yang pertama. Karena, penulisan dan pemaparan dari Bapak Robert sangat sederhana dan mudah dimengerti. Penjelasan masing-masing guru Warren Buffet dijelaskan di kedua bukunya. Dari Benjamin Graham, Philip Fisher John Burr William, dan Charlie Munger. Di buku The Warren Buffet Way ada tambahan tentang Lou Simpson salah satu pejabat di GEICO yang menerapkan investasi fokus seperti Charlie dan Buffet.
Keduanya juga menjelaskan tentang "Super Investor" Warren Buffet bagaimana ia memulai karirnya dan bertemu sang guru Benjamin Graham.. Kira-kira begini ringkasan dari masing-masing guru:
- Benjamin Graham
Benjamin Graham bersama David Dodd membuat dua buku yang menjadi pedoman bahkan sampai saat ini yaitu Security Analysis dan The Intelligent Investor. Kedua buku tersebut memiliki inti yang sama. Yaitu, memperkenalkan "Marjin Keamanan". Marjin keamanan ini diperkenalkan oleh Benjamin Graham karena krisis finansial yang membuatnya bangkrut pada tahun 1929. Graham yang bertekad membangun kembali kekayaannya. Lingkungan akademisi memberi Graham peluang untuk merenung dan melakukan evaluasi ulang.muncul lah buku Security Analysis.
Sebelum membahas tentang marjin keamanan lebih jauh, saya ingin memberitahukan dulu pendekatan yang dilakukan Graham dalam membeli saham, Yaitu:
- Pendekatan cross-section
- Pendekatan antisipasi
- Pendekatan marjin keamanan (margin of safety)
Pendekatan Cross-Section ini lebih membahas tentang pendekatan Graham dalam membeli saham dengan cara diversifikasi atau membeli saham dari 30 perusahaan industri yang berbeda. Dengan demikian kita dapat mengurangi resiko saham yang turun dengan saham lain yang sedang naik dari sektor lain.
Pendekatan antisipasi lebih mengarah investasi pada saham perusahaan yang sedang bertumbuh. Perbedaan laba perusahaan di setiap siklus ekonomi di analisis dengan perlahan apakah pertumbuhan yang dimiliki perusahaan termasuk cepat atau lambat. Graham, berpusat pada kemampuan investor untuk mengidentifikasi perusahaan yang bertumbuh dan kemudian untuk memahami tingkatan di mana harga saham terkini telah mengurangi potensi pertumbuhan perusahaan tersebut. Tujuannya dibandingkan dengan harga saham adalah kalau investor pertumbuhan memilih sebuah perusahaan yang berada di dalam tahap ekspansi yang cepat, mereka mungkin mendapati kalau kesuksesan itu hanya bersifat sementara.
Yang terakhir tentang pendekatan Marjin Keamanan, yaitu kita sebagai investor dituntut untuk mencari selisih antara harga saham dengan nilai saham perusahaan yang sebenarnya. Graham sendiri lebih memilih menggunakan aset bersih perusahaan (modal : total aset - total utang). Sehingga dapat ditemukan sebuah nilai perusahaan yang biasanya kita kenal dengan book value. di buku The Warren Buffet Way dijelaskan bahwa sebenarnya book value tidak dapat dijadikan patokan utama dalam membeli sebuah saham. Hal ini akan dijelaskan pada buku One Up on Wall Street karya Peter Lynch yang akan kita bahas pada postingan berikutnya.
- Philip Fisher
Nah yang berikutnya adalah Philip Fisher dan John Burr Williams. Robert tidak membahas secara rinci. Namun untuk Philip Fisher akan dibahas pada review buku Philip yang berjudul Common Stocks and Uncommon Profits. Philip sendiri dalam kedua buku digambarkan membeli saham biasa. Namun dipimpin oleh manajemen-manajemen yang jujur dan bijak. Memiliki pemikiran yang rasional dan mampu membuat perusahaan selalu bertumbuh. Prinsip dari Philip adalah
"Saham perusahaan luar biasa yang dipimpin oleh orang-orang yang luar biasa periode penjualannya hampir tidak pernah"Tidak seperti Benjamin, yang memfokuskan pada keamanan dalam berinvestasi dengan cara membeli saham sebanyak-banyaknya dengan harga yang terdiskon. Philip lebih menekankan pada perusahaan dengan bisnis yang bagus dan memiliki manajemen kelas atas yang membuat perusahaannya selalu bertumbuh selama mungkin dan sebaik mungkin. Tidak peduli berapa pun harganya, Philip jika menemukan sebuah perusahaan yang memilik kinerja yang bagus ia akan membelinya dan menahannya selama mungkin. Ketika ia muda, ia sering mengikuti professornya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi suatu perusahaan. Keadaan itu membuat nya yakin perusahaan yang dipimpin oleh orang-orang dengan kemampuan kelas atas akan bertahan di kondisi apapun dan mampu menyelesaikan masalah apapun.
- John Burr Williams
Mungkin dari ketiga guru Buffet saya lebih senang dengan metode John Burr Williams karena kita dapat menentukan nilai suatu perusahaan dengan menghitung nilai di masa depan berdasarkan estimasi arus kas (deviden, laba, atau arus kas apapun yang menghasilkan) untuk di nilai sekarangkan. Kedua buku ini akan mengajarkan bagaimana cara menghitungnya walaupun tidak secara detil tapi sudah cukup untuk digunakan dalam menghitung nilai sebuah perusahaan. Saya belum sempat mencari buku John Burr Williams. Mungkin jika saya menemukannya saya akan membuat reviewnya. :D
Well, sudah panjang juga ya menulisnya. Masing-masing buku ini menarik tidak hanya membahas ketiga guru yang saya tuliskan diatas. Di The Essential Buffet lebih banyak materi tentang psikologis. Yang saya enak adalah penggunaan prinsip Buffet dalam menganalisis perusahaan Coca-Cola!
- Warren Buffet
Pada kedua buku menjelaskan ada 4 prinsip yang digunakan Buffet untuk membeli saham, yaitu:
- Prinsip Bisnis
- Prinsip Manajemen
- Prinsip Finansial
- Prinsip Nilai
Psikologis Investor Fokus
Nah pembeda utama yang paling signifikan antara kedua buku sepertinya ada di bagian ini. Karena pada buku The Warren Buffet Way lebih mengajarkan tentang investasi fokus. Pendapat beberapa investor seperti Warren Buffet, Benjamin Graham, Charlie Munger tentang resiko, fluktuasi pasar, portofolio fokus, dan memandang investasi sebagai bisnis.
Yang paling menarik adalah kisah bagaimana Charlie Munger dapat mempertahankan psikologisnya ditengah flukutasi pasar yang terus bergejolak. Ia hanya memiliki sedikit saham dalam perusahaan investasi yang didirkannya (dijelaskan kurang dari 10) menambah kekaguman saya terhadap beliau.
Kesimpulan dari postingan berikut ini adalah saya sangat menyarankan untuk membaca kedua buku berikut. Karena kedua buku tersebut tidak hanya menjabarkan bagaimana gaya investasi Buffet tetapi juga guru-guru besar lain seperti Benjamin Graham, Philip Fisher, John Burr William walaupun hanya sekilas tapi itu sangat berarti karena penggambarannya yang mudah dimengerti.
Post a Comment