Selamat siang pembaca, jika pada bagian sebelumnya kita membahas tentang Teknikal vs Fundamental sebagai alasan kenaikan di pasar. Kali ini, saya ingin membahas tentang teknikal secara keseluruhan, fundamental secara keseluruhan, dan tentu juga tentang rumor-rumor.
Analisis Teknikal
Pada awal Agustus kemarin, ada beberapa perusahaan yang menarik perhatian saya secara teknikal, salah satunya LPCK atau PT Lippo Cikarang Tbk. Walaupun saya membelinya secara teknikal alasan utama saya tetap karena faktor makro yang saya kira akan mempengaruhi sektor properti. Sehingga saya menunggu momen yang tepat dengan analisis teknikal tetapi secara keseluruhan. Karena secara fundamental saya tidak tertarik sama sekali.
Nah, saya membeli LPCK dengan interpestasi sebagai berikut:
Seperti kita lihat LPCK mengalami sideways dan bergerak di range harga Rp 4.033 dan Rp 4904. Kemudian ditambah adanya divergence positif yang memiliki kemungkinan harganya akan naik. Pertanyaan saya kenapa saham bisa naik menggunakan analisa teknikal padahal menurut saya tidak ada hubungannya sama sekali? Ada berapa hipotesa yang terlintas di dalam pikiran saya.
Yang pertama, LPCK mengalami kenaikan pertama kali pada tanggal 12 April. Kenaikan saham ini terjadi sepertinya karena estimasi kemungkinan turun suku bunga BI yang diperkirakan bulan April. Namun sayangnya karena tidak terjadi penurunan akhirnya harga sahamnya kembali menurun. Sedangkan kenaikan kembali terjadi untuk kedua kalinya di pada tanggal 5 Juli 2017. Sepertinya hal ini terjadi diperkirakan dengan alasan yang karena kenaikan sebelumnya. Seperti yang kita lihat karena banyak yang telah mengambil di harga bawah pada Juli 2017 kemarin dan ternyata Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga pada tanggal 21 Agustus 2017 lalu kemudian banyak yang melakukan aksi ambil untung beberapa hari setelah pengumuman terjadi.
Rumor?
Sebenarnya saya rasa ini juga salah satu yang dapat mempengaruhi kenaikan harga saham. Seperti yang kita tahu Bank Harda International dapet suntikan rumor positif yang katanya akan di akuisisi BCA, isu ini terjadi karena Bank Central Asia (BCA) telah menganggarkan dana untuk mengakuisisi dua bank kecil, tetapi belum diumumkan bank apa saja yang akan diakuisisi. Salah satu yang diisukan adalah Bank Harda International (BBHI) kita dapat melihat chartnya sebagai berikut.
Pada kasus ini saya tidak membelinya, karena sangat tidak rasional membeli sebuah saham karena berita yang belum dipastikan kebenarannya. Tapi hal ini membuat saya sadar, terkadang isu seperti ini mampu menggerakkan pasar dengan kenaikan yang sangat signifikan.
Post a Comment